Blue ocean~

Archive for the ‘Fanfiction’ Category

Title : Girlfriend

Author : @auliafra

Cast : Lee Donghae, Cho Jisun, Leeteuk, Eunhyuk

Genre:  Romance, Gaje-_-

Ranting : PG -14

Lenght: 1900 with typo-__-

 

Note : Ini fanfic terinspirasi dari mv jay park- girlfriend. Sebagian besar dari mv sana. Apakah termasuk plagiat? Entahlah. Tapi beberapa adanya berbeda. Selamat membaca J

Seoul, 3 Januari 2011

                Lee Donghae, seorang artis yang senang memoto itu sekarang berada di sebuah coffee shop sambil melihat-lihat hasil foto yang ia dapatkan. Yap. Ini adalah kebiasaan rutinnya apabila ia tidak ada jadwal. Ia sering pergi ke coffee shop sendirian, sambil membawa kamera tercintanya itu dan memesan satu cappucino dan membaca majalah fashion.

Setelah dua jam, ia pun keluar dari coffee shop itu dan berpapasan dengan seorang perempuan yang berparas cantik serta badan yang bagus. Yang entah mengapa, baginya perempuan itu memiliki daya tarik yang tinggi. Ia pun diam-diam memperhatikan perempuan itu dari kaca luar dan mengambil foto perempuan itu yang sedang berbicara dengan pelayan di coffee shop.

Is it what they are called love at the first sight?

Seoul, 4 Januari 2011

Donghae pun kembali mengunjungi coffe shop itu. Kali ini ia memilih duduk diterasnya karena ia berencana untuk memoto perempuan itu lagi apabila ia datang. Sambil menunggu, ia pun melihat-lihat majalah fashion yang penuh dengan fotonya. Dan….GOTCHA! Persis seperti apa yang ia rencanakan. Akhirnya perempuan “misterius” itu pun datang dan melewatinya.

Donghae pun memperhatikan gerak-gerik perempuan itu dengan seksama. Ia terus memandanginya yang sedang melihat buku menu, memainkan handphone dan… dengan tak sengaja mata mereka bertemu. Donghae pun merasa gugup dan ia memilih untuk mengalihkan pandangannya duluan ketimbang perempuan itu yang masih menatapnya heran.

Setelah keadaan stabil, Donghae pun kembali melirik perempuan itu. Ternyata ia sedang berbicara dengan salah satu pelayan disana yang ia duga merupakan salah satu dari temannya. Melihat ekspresi itu, Donghae pun bersiap-siap untung memoto perempuan itu berkali-kali setelah melihat kondisi yang tepat.

Yeppuda..

Seoul, 4 Januari 2011, 08.00p.m

“Hae-a~ hari ini ada pesta di bar Cass 2x. Mau ikut ga? Dari pada bengong doang di dorm” ajak salah satu teman Donghae, Leeteuk.

“heh? Yaudah deh. Yang lain ikut kan? Yaudah aku ganti baju dulu” Leeteuk pun mengangguk dan keluar dari kamar donghae. Donghae pun segera memakai kaos santai yang dipadukan dengan jeans hitamnya dan memakai jaket kulit hitam.

Taklama, Donghae dan ke-9 temannya pun sampai di bar yang dituju. Yap. Selain coffee shop, donghae pun tak kalah rajin untuk datang ke bar untukmenghibur dirinya kalau sedang ada jadwal kosong. Contohnya seperti malam ini. Namun, tanpa diduga apapun, malam ini ada yang beda di bar itu. Sesuatu yang sangat berbeda.

Perempuan itu……ada dibar ini. Ditempat yang sering ia dudukin. Depan meja bar.

“Donghae-yaa! Sini!” teriak Eunhyuk, pelayan bar sambil melambaikkan tangannya melihat Donghae. Donghae pun menghampiri Eunhyuk yang berdiri tak jauh dari tempatnya. Mereka pun berbincang panjang dan diam-diam Donghae melirik perempuan itu.

“hyung, apa kau tau perempuan itu?” tanya Donghae sambil menunjuk perempuan itu menggunakan dagunya.

“Jisun? Seminggu ini ia sering kesini bersama 2 temannya itu. Waeyo? Kau juga kenal?” Tanya Eunhyuk balik smabil melihat Donghae.

Ah..namanya Jisun. Beautiful name, girl

                “A..ani. aku cuman nanya. Soalnya aku jarang liat ada orang baru disini”

“gojimal~ aku tau muka playboy-mu, Lee Donghae~ hahahaha udah ah, aku mau melayani yang lain dulu. Have a fun yo!” Eunhyuk pun meninggalin Donghae yang masih menatap lurus perempuan itu, ah ani, Jisun .

Lee Donghae, kali ini kau harus berani! Jja! Hwaiting Donghae-ya!. Donghae pun turun dari tempat duduknya, dan menghampiri Jisun. Dengan detak jantung yang tidak beraturan, nafas yang memburu, ia berjalan dengan gaya yang bisa dibilang cool, Donghae pun menghampiri mereka sambil menunjukkan gaya dance hip-hop yang sering ia lakukan bersama teman-temannya itu.

“Ladies~ apa kabar? Boleh kenalan? Hmm?” tanya donghae sambil memasang senyum mautnya. Jisun dan teman-temannya pun menoleh kebelakang dan mendapati Donghae yang sedang tersenyum sambil menggerakan tangannya bergaya hip-hop itu.

“maaf, siapa ya?” tanya slaah satu temannya Jisun. Melihat Donghae yang menatap Jisun sangat intensif, membuat jisun merasa risih atas tatapan yang diberikan Donghae itu, ia pun memilih untuk pergi. Namun, tak hanya sampai situ perjuangan yang Donghae lakukan.  Donghae pun masih tetap kekeh untuk mengejar Jisun. Ia pun mengikuti jisun sambil melakukan beberapa gerakan dance. Namun apa respon jisun? Ia hanya menatap Donghae sebentar dan mendorong dada Donghae pelan dan meninggalkan donghae yang tercengang atas perlakuan Jisun tadi. Namun sebelum pergi, Jisun membisikkan sesuatu ke Donghae,

“Buktikan jika kau adalah lelaki jantan. Buktikan jika kau benar-benar suka padaku.”

Donghae pun membalikkan badannya dan menatap punggung Jisun dari belakang. “JISUN-A! AKU AKAN BUKTIKAN JIKA AKU BENAR-BENAR SUKA KAU” Donghae pun memberikan kode kepada teman-temannya yang sedang melihatnya, dan tiba-tiba terdengar lagu hip-hop dance. Donghae pun memberi aba-aba kepada temannya dan mereka membentuk sebuah formasi. Jisun pun membalikkan badannya menghadap ke Donghae setelah salah satu temannya, Hyo Na, menarik tangannya. Dan pada saat mereka bertatapan, Donghae dengan pengucapan sangat tegas dan pasti, “Just be my girlfriend. My girl. Would you be that?” Jisun hanya bisa menatap Donghae dengan tatapan sendu sambil menganggukan kepalanya pelan. Sesaat, suasana dibar pun ricuh. Semua orang terlihat begitu bahagia. Begitu pula dengan dua sejoli yang baru saja jadian ini.

 

Seoul, 5 Januari 2011, 03.00p.m

Donghae dan Jisun sedang dalam perjalanan menuju pinggir sungai han. Suasana hati mereka sangat bagus. Selama perjalanan, Jisun tersenyum sambil merasakan sejuknya udara sore hari dan Donghae pun tersenyum dengan tampannya melihat orang yang ia cintai begitu bahagia.

Sesampai di sungai han, mereka pun memanfaatkan waktu itu dengan sebaik mungkin. “Donghae-aa! Lihat sini~” CREK. Jisun tiba-tiba memfoto Donghae yang sedang tanpa ekpresi itu. Mukanya sangat polos.

“Ya..ya..ya..”teriak Donghae tak terima. Jisun hanya senyum-senyum ke Donghae dan ia pun menyembunyikan HP-nya dibalik punggungnya. “Cho Jisun, sini Hpmu~ mukaku lagi jeeeleeekk~ hapus ah hapus”, rengek Donghae.

“Aniya. Mukamu ganteng hehehe. Sangat polos! Kayak anak kecil hihi kyeopta~” Jisun pun berlari menjauh dari Donghae sebelum Donghae mendapatkan Handphone itu. Alhasil, tak ad ayang mau mengalah dan akhirnya mereka pun kejar-kejaran.

Donghae pun akhirnya mendapatkan HP Jisun, dan tak disadari ternyata Donghae melakukan back-hug. Mereka pun bertatapan dengan jarak yang sangat dekat. Saling menatap dengan intens dan…akhirnya bibir mereka bersentuhan.

“you are mine, now. Cho jisun. And you’ll be Lee Jisun. I promise”

Seoul, 6 Januari 2011, 7.30 p.m

Setelah makan malam, Donghae pun mengajak Jisun ke studio fotonya yag terletak disekitar apgeujong. Sebuah studio sederhana yang tidak terlalu menarik bagi semua orang, namun bagi Jisun ini semua adalah tempat yang fantastic. Tempat dimana ada susunan foto candid-nya pada saat di coffee shop, di jalan, dan di bar.

“i..ige myowa?” tanya Jisun sambil menoleh ke Donghae. Donghae hanya bisa senyum-senyum sambil menggaruk-garuk belakang lehernya.

“ige…foto-fotomu yang aku ambil diam-diam waktu itu. Hehehe, mian kalau hasilnya jelek” ucap Donghae sambil menutup mukanya dengan kedua tangannya.

“jelek? Aniya. Neo joahae. Neomu joahae~gomawo~” Jisun pun mengecup pipi Donghae dan mengalungkan kedua tanganya ke lengan donghae. Donghae pun mengibaskan tangannya, “aigo~suasana panas ya sekarang hahaha”

Setelah melihat-lihat hasil foto yang Donghae ambil, Jisun pun memilih untuk duduk disofa sambil menunggu Donghae yang sedang sibuk mempersiapkan dvd yang entah apa yang akan ia lakukan lagi. Jisun hanya bisa pasrah dan menunggu. Yap. Donghae adalah laki-laki yang terkadang tidak bisa ditebak apa maunya.

“Kajja~!  selesai!”, Donghae pun bangkit dan dan mengulurkan tangannya ke Jisun.

“mwo? Mau ngapain?”

“Lihat aja nanti hehe. Sini berdiri. Berikan tangannmu. Nah, gitu. Sini mendekat” Jisun hanya nurut dan posisi ini sangat membuatnya gugup. Bagaimana tidak. Kali ini mereka berpelukkan, dan tangan Donghae sudah berada di pinggangnya. Tempat tersensitivnya.

“Hae-ya~..geli..”

“Eh? Mianhae hehhe. Kita dansa ya. Kau bisa kan?” Tanya Donghae sambil melonggarkan tangannya dan sekarang ia menatap Jisun.

“jeogeoyo..(sedikit)”

“Johta! Aku ajarin deh hehe” Donghae pun memencet remote dvd dan terdengat alunan music clasic yang sangat mendukung untuk berdansa. Jisun awalnya sangat bingung apa yang akan ia gerakkin pertama dan bahkan ia hampir terjatuh. Namun karena ada Donghae, Donghae pun menahan pinggang Jisun dan ia hanya tersenyum melihat ketegangan diwajah Jisun.

“relax aja….chagi. Pertama kaki kanan dulu yang digerakkin ke kanan, abis itu baru kiri nyusul, terus kebelakang.” Intruksi Donghae sambil menuntun Jisun.  Jisun pun mengikuti semua apa yang Donghae ajarkan. Mereka pun terlarut dalam gerakkan itu. Dan mereka pun tersadar bahwa jarak mereka sangatlah dekat.

“ehm…Donghae-ya~ kau udah pernah berdansa sama perempuan lain?” tanya Jisun sambil membuka suasana yang canggung tadi.

“wae? Kenapa nanya gitu? Ani aku belum pernah berdansa sama perempuan lain kecuali kau.”

“waeyo? Bukankah kau sangat ahli dalam dansa? Buktinya tadi kau sangat lincah dan yah.. profesional”

“hahah aku tau kalau aku profesional nyonya cho~ tapi kata umma aku hanya boleh berdansa pada wanita yang benar-benar aku cintai. Jadi aku tak pernah dansa” Jisun yang mendengar jawaban itu pun hanya bisa menunduk malu sambil menyembunyikan wajahnya yang telah berubah menjadi merah. Ia pun melepas tangannya dari pundak Donghae dan memilih untuk duduk di sofa sebelum Donghae membuat mukanya kembali merah.

“ ya..ya..waeee? Kok berhenti sih?” tanya Donghae dengan nada yang dibuat-buat seperti anak kecil.

“aku capek. Istirahat dulu ya”

“ah yaudah deh. Mukamu sampai merah loh. Gwaenchana?”, tanya Donghae yang sekarang berjongkok di depan Jisun.

“hmm. Gwaenchana” jawab Jisun sambil tersenyum. Donghae pun bangkit dan mengambil 2 gelas yang berisi air putih. Ia pun memberikan ke Jisun. Dan suasana kembali hening.

“hmm…mau pulang skrng?”

“boleh deh. Udah jam 9. Besok aku ada meeting lagi di kantor. Kau ada jadwal hmm?”

“ada sih. Besok Super Junior tampil di Music Bank. Meeting jam berapa? Bisa dateng ga besok?”

“kalau sempet ya aku dateng deh. Liat besok aja ya. Ja! Skeng anterin aku pulang mr. Lee. Kau harus bertanggung jawab!” Tunjuk jisun sambil senyum lebar.

“arreso, mrs. Lee” Donghae pun ikut bangkit, dan segera mengunci studionya itu dan mengantar Jisun pulang kerumahnya.

                At Jisun’s house. 9.25 p.m

                Donghae pun memberhentikan mobilnya tepat di depan pagar rumah Jisun. Mereka pun kembali terdiam. Menatap lurus kedepan, sibuk dengan apa yang ada didalam pikiran mereka masing-masing.

“hae…”

“sun..”

“ah ani, kau saja duluan”

“aniyaa. Kau aja duluan. Waeyo?”

“ehm..gomawo untuk hari ini, dan…mimpi yang indah~mimpiin aku! Hehe”, ucap Donghae sambil terkekeh pelan.

“arreoso, mr.lee. Kau juga ya, hati-hati dijalan. Jangan ngebut! Kalau udah sampe sms aku, okay? G’nite, captain Lee. Jaljjayo~ CUP” Jisun pun akhirnya keluar dan melambaikan tangannya ke Donghae. “Jangan banyak melamun! Aku tau kau suka memikirkan tentangku hahaha”

“aigoo~ternyata dirimu narsis, mrs.Lee. masuklah cepat. Aku akan pulang setelah kau masuk ke dalam rumahmu.”

“aniya! Kau duluan! Kalau ada apa-apa ditikungan sana gimana? Kan kalau aku masuk dulu terus…”

“arra..ara.. aku pulang duluan kalau gitu. G’nite. Love you, mrs. Lee~” Potong Donghae sambil memasukkan gigi mobilnya.

“Jaljjayo, captain Lee” Donghae pun menjalankan mobilnya. Setelah melihat Donghae pulang, ia pun masuk kedalam rumahnya dan menghempaskan tubuhnya ke kasur pujaannya itu.

Donghae’s place

To : Mrs. Lee

                Hey, mrs.Lee. sudah tidur hmm? Aku baru sampai. Jaga dirimu, jangan bergadang , ara?! Love you.

               

From : Mrs. Lee

                Aniya. Aku nunggu sms dari seorang captain gombal haha. Arreoso, EOMMA 😀 Aku tidur ya. Jaljjqayo~

                Donghae pun tersenyum membaca sms itu, dan menutup aplikasi messagenya. Ia pun masih mengingat beberapa hari yang lalu. Ia masih tidak percaya bahwa ia terkena “love at the first sight”. Ya inilah yang dinamakan “tidak ada yang tidak mungkin. Semua pasti mungkin dan pasti terjadi”.

                **************END?****************

  • In: Fanfiction
  • Enter your password to view comments.

This content is password protected. To view it please enter your password below: